Jika
Anda adalah orang yang baru saja berpindah ke Linux dari Windows, ada
hal-hal penting yang harus Anda ketahui tentang Linux karena lingkungan
di Windows sangat berbeda dengan Linux. Karena itu, kita perlu
mempelajari perbedaan yang ada agar kita bisa menggunakan Linux secara
efektif. Berikut ini adalah hal penting yang perlu diketahui oleh setiap
pemula di Linux:
- Drive di Linux tidak memakai huruf, tetapi memakai mount point
- Tidak ada registry di Linux
- Software berasal dari repository
- Jangan login sebagai root
- Mintalah pertolongan jika mendapat masalah
Biasanya,
hal pertama yang dilakukan oleh pemula linux adalah mengecek file-file
mereka pada harddisk, apakah baik-baik saja setelah penginstalan linux
atau tidak. Namun, kebanyakan dari mereka akan menjadi bingung, "dimana
file penting saya?” atau “dimana project saya tersimpan?”
dan pertanyaan sejenis akan muncul karena tidak menemukan apa yang mereka cari. Disinilah letak perbedaannya, di Linux tidak ada yang namanya huruf drive seperti (C:) atau (D:) seperti yang ada di Windows. Linux menggunakan sistem mountpoint. Jika di Windows ada “C:” maka di Linux ada “/” (root) yang merupakan top level dari seluruh file system. Linux akan me-mount sebuah drive kedalam direktori file system (“/”).
Perangkat yang dapat di mount selain harddrive adalah CD-Rom dan USB. Sebuah direktori dan juga sebuah
file. Semua mountpoint bisa diakses dari dalam root (“/”). Jika Anda mencolokkan sebuah usb flashdisk, maka usb tersebut akan di mount di /media/namadrive. Dan jika di Windows ada D:\ untuk menyimpan data – data user, maka di Linux ada /home (“slash home”).
dan pertanyaan sejenis akan muncul karena tidak menemukan apa yang mereka cari. Disinilah letak perbedaannya, di Linux tidak ada yang namanya huruf drive seperti (C:) atau (D:) seperti yang ada di Windows. Linux menggunakan sistem mountpoint. Jika di Windows ada “C:” maka di Linux ada “/” (root) yang merupakan top level dari seluruh file system. Linux akan me-mount sebuah drive kedalam direktori file system (“/”).
Perangkat yang dapat di mount selain harddrive adalah CD-Rom dan USB. Sebuah direktori dan juga sebuah
file. Semua mountpoint bisa diakses dari dalam root (“/”). Jika Anda mencolokkan sebuah usb flashdisk, maka usb tersebut akan di mount di /media/namadrive. Dan jika di Windows ada D:\ untuk menyimpan data – data user, maka di Linux ada /home (“slash home”).
Registry
Windows adalah sebuah file database pusat yang berisi semua informasi
yang dibutuhkan untuk pengaturan sistem Windows. Registry menyimpan
informasi tentang settingan user, program yang terinstall dan driver
hardware. Registry mengontrol seluruh fungsi Windows, dan registry yang
corrupt dapat menyebabkan sistem melambat, munculnya pesan error, dan
yang paling parah adalah merusak seluruh sistem. Linux tidak punya
registry. Linux tidak menyimpan semua konfigurasi sistem ke dalam sebuah
file database tunggal seperti yang dilakukan oleh Windows. Oleh karena
itu Linux tidak akan mengalami kegagalan sistem seperti yang terjadi
pada Windows kalau registrynya rusak. Linux menyimpan konfigurasi sistem
yang disimpan sendiri sendiri (bukan file tunggal/ pusat) dan biasanya
adalah sebuah file teks (biasanya memiliki ekstensi .conf) dan mudah
untuk di edit karena hanya butuh teks editor. Jika ingin menelusuri
konfigurasi sistem pada Linux Anda bisa mengeceknya di / etc, sedangkan
jika Anda ingin mengecek konfigurasi yang berasal dari user biasanya
tersimpan pada /home.
Di
Linux, terutama distro-distro populer seperti Debian dan turunannya
memiliki konsep “software repository”. Itu adalah sistem dimana
program–program dikumpulkan secara terpusat untuk dipelihara oleh
pengembang program. Dengan begitu, Anda tidak perlu mendownload aplikasi
aneh aneh di situs yang tidak jelas seperti yang sering dilakukan oleh
pengguna Windows. Bisa jadi program tersebut telah disusupi program
jahat yang mengancam keselamatan sistem. Ubuntu mempunyai Ubuntu
Software Center, yaitu program untuk menginstall, menghapus, dan
mendapatkan tentang informasi yang Anda butuhkan. Cara pakainya cukup
mudah, cukup jalankan Ubuntu Software Center, lalu cari program apa yang
ingin Anda install. Begitu juga kalau ingin menghapus program.
Ini
sudah sangat umum terjadi, pengguna Windows akan login sebagai
Administrator setiap kali menjalankan Windows mereka. Dan dengan alasan
ini juga, Windows menjadi sangat mudah terinsfeksi virus dan malware.
Dengan login sebagai administrator, berarti Anda menggunakan kekuasaan
sepenuhnya, begitupun dengan program didalamnya, ia akan melakukan
apapun yang dia inginkan. Di linux, Administrator dikenal sebagai
“root“, dan Anda hanya akan menggunakan
“kekuasaan” root hanya kalau diperlukan saja, misalnya ketika akan mengedit konfigurasi sistem, menginstall/ menghapus program. Dan memang harusnya seperti itu, kita tidak perlu login sebagai root setiap kali menjalankan Linux.
“kekuasaan” root hanya kalau diperlukan saja, misalnya ketika akan mengedit konfigurasi sistem, menginstall/ menghapus program. Dan memang harusnya seperti itu, kita tidak perlu login sebagai root setiap kali menjalankan Linux.
Anda
baru menggunakan Linux? Mendapatkan masalah?Jangan ragu ragu untuk
meminta pertolongan kepada komunitas pengguna Linux, setiap pertanyaan
Anda pasti akan menemukan jawabannya, Insya Allah. Anda tidak perlu
bingung minta pertologan kemana. Silahkan coba minta pertologan di :
www.google.com
http://ubuntu-indonesia.com/
http://askubuntu.com/
http://ubuntuforums.org/
Tapi utamakanlah bertanya pada google terlebih dahulu.
Cukup dari saya, semoga bisa membantu dan semoga bermanfaat. Amin ..!!
www.google.com
http://ubuntu-indonesia.com/
http://askubuntu.com/
http://ubuntuforums.org/
Tapi utamakanlah bertanya pada google terlebih dahulu.
Cukup dari saya, semoga bisa membantu dan semoga bermanfaat. Amin ..!!
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesuai tema, gunakan kata-kata yang bijak dalam berkomentar (no iklan, no porn, no spam). Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau titip link, akan dimasukan ke folder SPAM. Terima Kasih.